Pada tanggal 22 Agustus 2025, di Konferensi Tahunan Bank Sentral Global di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve Powell memberikan pidato yang dianggap sebagai "karya penutup", yang mengeluarkan sinyal penurunan suku bunga yang jelas. Namun, perubahan kebijakan yang terlambat ini tidak dapat memperbaiki dampak dari kesalahan keputusan besar yang terjadi pada bulan Juni 2024. "Kesempatan emas" yang telah berulang kali dibahas di kalangan keuangan global ini telah menjadi sebuah penyesalan dalam sejarah keputusan Federal Reserve.
Pada kuartal kedua tahun 2024, ekonomi Amerika Serikat berada pada titik keseimbangan yang rumit: pertumbuhan lapangan kerja melambat secara signifikan, tingkat inflasi inti secara bertahap menurun, sementara pasar saham China berada di titik terendah. Jika Federal Reserve mengambil langkah tegas untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada saat ini, ini tidak hanya dapat mempengaruhi pasar saham China melalui efek aliran dana, tetapi juga dapat memperkuat posisi internasional dolar dengan mendahului kebijakan. Namun, sepertinya para pembuat keputusan di Federal Reserve gagal melihat peluang ini.
Kebimbangan Federal Reserve menyebabkan berbagai dampak negatif. Di satu sisi, masalah utang kartu kredit di AS semakin memburuk. Di sisi lain, karena berlanjutnya lingkungan suku bunga tinggi, beberapa undang-undang penting pemerintah juga menghadapi biaya pembiayaan yang lebih tinggi.
Pada pertemuan Federal Reserve pada bulan Juni 2024, sebagian besar pejabat menentang penurunan suku bunga pada tahun itu. Keputusan ini secara langsung mempengaruhi arah pasar keuangan global: Pasar saham China mulai naik didorong oleh berbagai faktor positif, menarik aliran dana asing yang besar; sementara itu, pasar saham AS terjebak dalam pasar beruang teknis akibat pengetatan likuiditas.
Dampak dari kesalahan keputusan ini sangat luas, tidak hanya mengubah arah pasar jangka pendek, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada tatanan keuangan global. Ini sekali lagi membuktikan bahwa dalam lingkungan ekonomi global yang kompleks dan berubah-ubah, waktu dan kekuatan keputusan Bank Sentral sangat penting. Kasus ini juga akan menjadi referensi penting untuk penelitian ekonomi dan perumusan kebijakan di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BridgeTrustFund
· 08-25 07:51
Wah, lagi-lagi gagal kehilangan kesempatan yang baik.
Lihat AsliBalas0
Degen4Breakfast
· 08-25 07:51
Kesempatan emas yang terlewat ya terlewat.
Lihat AsliBalas0
GigaBrainAnon
· 08-25 07:39
Bull run telah tiba, memukul muka The Federal Reserve (FED)
Lihat AsliBalas0
MonkeySeeMonkeyDo
· 08-25 07:30
Bear Market adalah buatan mereka
Lihat AsliBalas0
rugpull_survivor
· 08-25 07:29
Saya tidak percaya, kesempatan sudah diantar ke rumahmu tapi kamu masih tidak mau.
Pada tanggal 22 Agustus 2025, di Konferensi Tahunan Bank Sentral Global di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve Powell memberikan pidato yang dianggap sebagai "karya penutup", yang mengeluarkan sinyal penurunan suku bunga yang jelas. Namun, perubahan kebijakan yang terlambat ini tidak dapat memperbaiki dampak dari kesalahan keputusan besar yang terjadi pada bulan Juni 2024. "Kesempatan emas" yang telah berulang kali dibahas di kalangan keuangan global ini telah menjadi sebuah penyesalan dalam sejarah keputusan Federal Reserve.
Pada kuartal kedua tahun 2024, ekonomi Amerika Serikat berada pada titik keseimbangan yang rumit: pertumbuhan lapangan kerja melambat secara signifikan, tingkat inflasi inti secara bertahap menurun, sementara pasar saham China berada di titik terendah. Jika Federal Reserve mengambil langkah tegas untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada saat ini, ini tidak hanya dapat mempengaruhi pasar saham China melalui efek aliran dana, tetapi juga dapat memperkuat posisi internasional dolar dengan mendahului kebijakan. Namun, sepertinya para pembuat keputusan di Federal Reserve gagal melihat peluang ini.
Kebimbangan Federal Reserve menyebabkan berbagai dampak negatif. Di satu sisi, masalah utang kartu kredit di AS semakin memburuk. Di sisi lain, karena berlanjutnya lingkungan suku bunga tinggi, beberapa undang-undang penting pemerintah juga menghadapi biaya pembiayaan yang lebih tinggi.
Pada pertemuan Federal Reserve pada bulan Juni 2024, sebagian besar pejabat menentang penurunan suku bunga pada tahun itu. Keputusan ini secara langsung mempengaruhi arah pasar keuangan global: Pasar saham China mulai naik didorong oleh berbagai faktor positif, menarik aliran dana asing yang besar; sementara itu, pasar saham AS terjebak dalam pasar beruang teknis akibat pengetatan likuiditas.
Dampak dari kesalahan keputusan ini sangat luas, tidak hanya mengubah arah pasar jangka pendek, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada tatanan keuangan global. Ini sekali lagi membuktikan bahwa dalam lingkungan ekonomi global yang kompleks dan berubah-ubah, waktu dan kekuatan keputusan Bank Sentral sangat penting. Kasus ini juga akan menjadi referensi penting untuk penelitian ekonomi dan perumusan kebijakan di masa depan.